
GE IS220YAICS1A Fitur utama
Akuisisi dan analisis sinyal waktu nyata untuk pemantauan kontrol turbin yang tepat.
Integrasi langsung tegangan, arus, RTD, TC, dan sinyal frekuensi tanpa konverter.
Kompatibilitas plug-and-play dengan pengontrol GE Mark VIe untuk arsitektur sistem yang disederhanakan.
Operasi berperingkat IP67 dan -40 °C hingga +85 °C untuk kinerja yang andal di lingkungan yang keras.
Konfigurasi otomatis selama penggantian, pembaruan firmware tanpa waktu henti, dan uji mandiri untuk deteksi kesalahan.
Perbandingan kinerja
Parameter | IS220YAICS1A (Paket Input/Output Analog) | IS220YDIAS1A (Modul I/O Input Kontak Diskrit) |
Saluran | 16 input analog, 16 output analog | 16 input diskrit |
Resolusi Analog | 12-bit | N/A |
Suhu Operasi | -40 °C hingga +70 °C | -40 °C hingga +70 °C |
Protokol Komunikasi | Modbus RTU | N/A |
Ringkasan:
GE IS220YAICS1A menawarkan manajemen sinyal analog yang presisi dengan 16 input dan output, menjadikannya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan akurasi tinggi dan integritas keamanan. Ini unggul dalam aplikasi penting keselamatan dibandingkan dengan IS220YDIAS1A, yang berfokus pada deteksi input diskrit.


Kasus kerja sama yang khas
UEA - Modernisasi Pembangkit Listrik
Di pembangkit listrik UEA, GE IS220YAICS1A meningkatkan keselamatan dengan mengelola sinyal analog penting, memastikan kontrol yang presisi, dan mengurangi risiko kesalahan operasional sebesar 25%.
Jerman - Peningkatan Fasilitas Industri
Digunakan di fasilitas industri Jerman, GE IS220YAICS1A terintegrasi secara mulus dengan sistem yang ada, menyediakan I/O analog yang kuat dan meningkatkan keandalan sistem sebesar 20%.
Turki - Ekspansi Pabrik Manufaktur
Di pabrik manufaktur Turki, GE IS220YAICS1A mendukung pemantauan dan kontrol proses produksi secara real-time, mengoptimalkan efisiensi dan mengurangi waktu henti sebesar 30%.
Italia - Optimasi Pabrik Petrokimia
Di pabrik petrokimia Italia, GE IS220YAICS1A memastikan operasi yang aman dan efisien dengan mengelola sinyal analog penting dan mengurangi tingkat kegagalan peralatan hingga 35%.